III. Soal
Uraian (Reviu)
Upaya mengatasi persoalan rokok di Indonesia salah
satunya dengan slogan dan gambar. Tujuan
dari topik ini untuk membuktikan bahwa slogan dan gambar dapat mengurangi kebiasaan merokok. Kalimat tesis dari topik
ini yaitu : Persoalan merokok di Indonesia dapat diatasi salah satunya dengan
peringatan terhadap konsumen rokok. Kerangka karangan topik ini
Kerangka karangan dari topic ini yaitu :
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Manfaat Penelitian
BAB II KERANGKA TEORI
2.1 Deskripsi Teori
2.2 Dampak bahaya rokok
2.3 Deskripsi Penelitian mengenai pengaruh peringatan merokok di Indonesia
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Wawancara
3.2 Deskriptif
3.3 Kajian Pustaka
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Manfaat Penelitian
BAB II KERANGKA TEORI
2.1 Deskripsi Teori
2.2 Dampak bahaya rokok
2.3 Deskripsi Penelitian mengenai pengaruh peringatan merokok di Indonesia
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Wawancara
3.2 Deskriptif
3.3 Kajian Pustaka
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LATAR BELAKANG
Kondisi yang sangat ironis bahwa
manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar
oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi dilain pihak orang-orang dengan
sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru-paru mereka.
Kebiasaan merokok telah menjadi budaya diberbagai bangsa di belahan dunia. Kondisi perokok aktif di Indonesia cukup tinggi yakni dua dari tiga laki-laki di Indonesia yang berusia 10 tahun ke atas merupakan perokok. Jika dilihat secara umum antara laki-laki dan perempuan, satu dari tiga penduduk Indonesia itu perokok. Latar belakang merokok beraneka ragam, di kalangan remaja dan dewasa pria adalah faktor gengsi dan agar disebut jagoan, malahan ada salah satu pepatah menarik yang digunakan sebagai pembenar atas kebiasaan merokok yaitu `ada ayam jago diatas genteng, ngga merokok ngga ganteng`. Sedangkan kalangan orang tua, stres dan karena ketagihan adalah faktor penyebab keinginan untuk merokok.
Kebiasaan merokok telah menjadi budaya diberbagai bangsa di belahan dunia. Kondisi perokok aktif di Indonesia cukup tinggi yakni dua dari tiga laki-laki di Indonesia yang berusia 10 tahun ke atas merupakan perokok. Jika dilihat secara umum antara laki-laki dan perempuan, satu dari tiga penduduk Indonesia itu perokok. Latar belakang merokok beraneka ragam, di kalangan remaja dan dewasa pria adalah faktor gengsi dan agar disebut jagoan, malahan ada salah satu pepatah menarik yang digunakan sebagai pembenar atas kebiasaan merokok yaitu `ada ayam jago diatas genteng, ngga merokok ngga ganteng`. Sedangkan kalangan orang tua, stres dan karena ketagihan adalah faktor penyebab keinginan untuk merokok.
Hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2013 mengungkapkan kalau jumlah perokok pada usia 15 tahun ke
atas di Indonesia justru mengalami peningkatan dari 34,2 % di tahun 2007
menjadi 34,7% di tahun 2010, dan kini menjadi 36,3% di tahun 2013.1 Hasil
ini cukup mengkhawatirkan mengingat pada masa tersebut pemerintah telah
mengeluarkan label peringatan bahaya merokok pada setiap bungkus rokok yang
diperdagangkan. Gambaran meresahkan ini memunculkan pertanyaan mengenai
efektivitas label peringatan bahaya merokok sebelumnya. Pada label ini tertulis
“merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan Gangguan
Kehamilan dan Janin”.
'Rokok Membunuhmu' adalah salah satu slogan yang digunakan untuk
mengurangi perokok di Indonesia merujuk kepada PP (Peraturan Pemerintah nomor
109 tahun 2012) yang mengatur tentang iklan rokok baik di tempat umum, media cetak
dan televisi. Dalam pasal 27 bahkan disebutkan bahwa iklan rokok diwajibkan
tidak menggambarkan atau menyarankan bahwa merokok memberikan manfaat bagi
kesehatan.
PP 109 tahun 2012 mulai berjalan efektif pada bulan Juni tahun
2014. Pemerintah telah mengirimkan master file 5 gambar bahaya rokok pada
beberapa perusahaan rokok. Pihak perusahaan rokok tidak boleh mengubah
kata-kata peringatannya (bahaya rokok) tersebut. Slogan 'Rokok Membunuhmu'
disertai dengan gambar seorang pria yang sedang merokok dan dilatarbelakangi
beberapa tengkorak pada setiap baliho, billboard atau poster iklan rokok.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan topik ini
adalah :
1. Apa
yang mendorong masyarakat tetap merokok sedangkan rata-rata mereka telah
mengetahui bahayanya?
2. Bagaimana
tanggapan masyarakat mengenai slogan dan gambar pada kemasan rokok?
3. Efektifitas
peringatan merokok membunuhmu dan gambar ekstrim pada kemasannya?
Bertolak dari permasalahan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah
:
1. Mengetahui
faktor-faktor dan penyebab orang tetap merokok.
2. Mendapatkan
penjelasan tanggapan masyarakat slogan pada kemasan rokok.
3. Meninjau
Efektifitas peringatan merokok membunuhmu dan gambar ekstrim pada kemasannya.
Batasan Masalah
Batasan masalah pada topik dengan responden beberapa mahasiswa
dikelas studi kasus kelas 3KA25
Data penulisan
Melalui studi pustaka yang bersumber dari internet, maupun
tampilan fisik kemasan yang beredar
II. Baca paragraf berikut ini dan jawablah pertnyaan dibawahnya.
(1) Depperindag menilai bahwa upaya memulihkan kinerja ekspor non migas
perlu ditingkatkan. (2) Untuk mencapai upaya tersebut, Dipperindag merencanakan
peningkatan ekspor nonmigas nasional sebesar 15% sehingga mencapai $44,54
miliar pada tahun 2000. (3) Sehubungan dengan hal itu, Direktur Jendral Kerja
Sama Lembaga Perindustrian dan Perdagangan (KLIPI) Depperindag telah mengadakan
pertemuan koordinasi dengan para atase Perindustrian dan Perdagangan
(Atpperindag) sekawasan Eropa di Brussels 13-15 Maret 2000. (4) Pertemuan ini
dimaksudkan untuk menjelaskan visi dan strategi penignkatan akses pasar serta
mengamankan kebijakan pemerintah di bidang perindustrian dan perdagangan. (5)
Di samping itu, upaya tersebut juga merumuskan langkah-langkah konkrit untuk meningkatkan
kinerja ekspor berdasarkan fakta di lapangan.
1. Bacaan di atas berupa laporan:
b. Kuantitatif
2. Laporan tersebut disusun secara:
a. Induktif
3. Laporan di atas berisi:
c. Perencanaan
4. Bahasa laporan itu:
a. Efektif
5. Pendekatan pembahasan:
c. Persuasif
I. Jawablah soal nomor 1 s.d 4
berdasarkan kutipan berikut ini. Selebihnya jawab berdasarkan jawab berdasarkan
pertanyaannya.
(1) Penyimpangan sampling menurun sebanyak dengan ukuran sampel. (2)
Berarti, bila sebuah sampel dari 10 suku cadang manufaktur diuji ditemukan 2
ada cacatnya, ini berbeda dengan 20 cacat dari sebuah sampel 100 suku cadang.
(3) Dalam sebuah telaah praktik riset psikologi, Tversky dan Kahneman menemukan
bahwa peniliti tampaknya tidak menangkap secara tepat kesalahan dan sifat
kurang mantap dalam sampel kecil. (4) Telaah lain dengan siswa mengesankan
ukuran sampel terhadap penyimpangan. (5) Berarti, untuk sampel-sampel kecil,
kesimpulannya tak dapat dijamin.
1. Ragam bahasa bacaan di atas:
a. Tulis ilmiah
2. Topik bacaan di atas:
a. Penyimpangan sampel
3. Kalimat kedua menyatakan:
a. Perbedaan sampel besar dan sampel kecil
4. Kata sampel sebaiknya ditulis:
a. Sample
5. Kalimat kelima “Berarti, untuk sampel-sampel
kecil, kesimpulannya tak dapat dijamin.” Untuk sampel-sampel kecil
merupakan:
a. Keterangan tambahan
6. Topik yang bail harus memenuhi syarat berikut
ini kecuali:
c. Cukup luas
7. Contoh topik yang baik bagi studi akuntansi
misalnya:
a. Pengaruh olah raga terhadap kesehatan jantung
8. Kalimat tesis yang baik misalnya:
b. Penggunaan program komputer yang dirancang secara tepat akan berpengaruh
secara positif terhadap pengembangan sistem kerja.
9. Kalimat tesis yang baik memenuhi syarat
berikut ini kecuali:
d. Menggunakan kata konotasi.
10. Pilihlah contoh perumusan masalah karangan ilmiah yang menuntut
adanya analisis:
a.
Apakah pengaruh polotik terhadap perekonomian nasional?
11. Pilih kata yang menyatakan tujuan penelitian:
a. Membuktikan
Latihan dan Tugas Mandiri
1.
Jelaskan hakikat perencanaan karangan
1.
Proses Kreatif, Menulis merupakan proses
kreatif:
2.
Menentukan jenis Karangan, perencanaan
karangan ilmiah pada tahap awal yaitu menentukan jenis karangan yang akan
ditulis seperti makalah, artikel jurnal, proposal, laporan, atau jurnal.
3.
Perencanaan Karangan, perencanaan karangan
ilmiah adalah proses awal mengarang sampai dengan penulisan akhir, perencanaan
ini mencakup prapenulisan, peng-organisasian keseluruhan penulisan, penulisan,
penyuntingan, dan presentasi.
2.
Jelaskan bahwa mengarang merupakan proses
kraetif
Mengarang
adalah pekerjaan merangkai kata, kalimat, dan paragraf (alenia) untuk
menjabarkan dan atau mengulas topik dan tema tertentu guna memperoleh hasil
akhir berupa karangan. Dikatakan kreatif karena memiliki tahapan sebagai
berikut :
1.
Tahap persiapan yaitu mengumpulkan informasi,
merumuskan masalah, menentukan arah dan fokus penulisan, mengamati objek yang
akan ditulis, dan memperkaya pengalaman kognitif untuk proses selanjutnya.
2.
Tahap inkubasi (pendadaran) yaitu proses logis
dengan memanfaatkan seluruh informasi yang akan dikumpulkan dari sebab ke
akibat atau tesis – antitesis sampai dengan sintesis yang merupakan pemikiran
sinergi kreatif yang juga bersifat khas sampai dengan pembahasan yang lebih
luas yang merupakan solusi, pemecahan masalah, atau jalan keluar atas pemikiran
yang dihadapi.
3.
Tahap iluminasi atau kejelasan yang ditandai
dengan adanya inspirasi pemecahan masalah.
4.
Tahap verifikasi yaitu mengevaluasi, memeriksa
kembali, atau menyeleksi seluruh tahapan, dan menyusunnya kembali sesuai dengan
fokus tujuan penulisan.
3.
Jelaskan jenis-jenis karangan ilmiah
a. Makalah
Makalah
membahas sebuah topik yang terkait dengan perkuliahan atau tema dalam suatu
seminar, simposium, kongres, atau seminar dan lokakarya. Makalah
diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu: makalah biasa dan makalah posisi.
b. Artikel
Jurnal
Artikel
jurnal adalah karangan ilmiah dalam bidang ilmu tertentu yang diterbitkan dalam
sebuah jurnal yang khusus menerbitkan bidang kajian ilmu tersebut. Artikel
jurnal diklasifikasikan ke dalam dua kategori: pertama artikel ilmiah yang
bertujuan membuka forum diskusi, argumentasi, analisis, dan sintesis sejumlah
pendapat dan temuan para ahli dan pemerhati dalam kajian ilmu tertentu yang
sama-sama ditekuninya. Kedua artikel yang berisi kajian hasil penelitian.
Kesimpulan hasil ini terkait dengan variabel bebas dan variabel terikat yang
diteliti.
c.
Proposal
Proposal adalah
karangan ilmiah yang berisi rancangan kerja. Proposal mempunyai beberapa jenis
seperti: proposal skripsi mahasiswa, proposal penelitian (rancangan penelitian
yang didanai oleh lembaga), proposal kerjasama untuk melakukan suatu kegiatan
yang didanai oleh sponsor.
d. Laporan
Laporan
adalah penyampaian informasi yang ditulis secara lengkap, jelas, sistematis,
objektif, dan tepat waktu oleh seseorang kepada orang lain atau pejabat.
4.
Jelaskan tahapan (proses) penyusunan karangan
a.
Prapenulisan
1.
Menyusun daftar pustaka sementara, dan
menentukan topik atau judul, masalah, tujuan, dan kalimat tesis,
2.
Menyusun garis besar isi dan
menyem-purnakannya menjadi kerangka karangan lengkap setelah datanya lengkap,
3.
Menetapkan landasan teoritis,
4.
Menetapkan sumber data (primer, sekunder) dan
cara mengumpulkannya,
5.
Menetapkan metode pembahasan,
6.
Menyusun daftar pustaka sementara,
7.
Menjadwalkan pelaksanaanya.
b. Penulisan
1.
Menuliskan keseluruhan naskah secara
konseptual, disertai kutipan atau data yang diperlukan,
2.
Penulisan tersebut mencakup:
a.
Bagian pelengkap pendahuluan (halaman judul,
abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel),
b.
Bagian naskah utama:
(1) Pendahuluan:
(a) Latar belakang menguraikan kesen-jangan antara kondisi ideal dengan fakta, alasan mengapa topik kajian perlu dibahas, studi pustaka sebagai landasan ideal dan kesenjangannya dengan kenyataan yang dihadapi,
(b) Masalah berupa pertanyaan yang timbul sebagai konsekuensi pemba-hasan pada latar belakang.
(c) Tujuan menjelaskan upaya yang hendak dicapai,
(d) Pembahasan masalah menjelaskan bagaimana menjawab masalah dan tujuan yang hendak dicapai atau ruang lingkup yang hendak dibahas, dan metode pembahasan yang digunakan.
(2) Bahasan utama:
(a) Deskripsi teori menggambarkan teori variabel pertama dan variabel kedua,
(b) Metode penelitian menjelaskan jenis metode yang digunakan (misalnya: deskriptif, kualitatif, analisis fungsi x terhadap y). Penjelasan metode pengumpulan data yang digunakan (misalnya: observasi, wawancara, pengujian, angket), cara menganalisis data, dll Bahasan selanjutnya:
(c) Deskripsi data yang sudah diolah,
(d) Analisis data dilakukan dengan metode penelitian di atas, dan
(e) Hasil analisis menyajikan temuan yang diperoleh melalui analisis data.
(3) Kesimpulan dan saran:
(a) Kesimpulan menyajikan penafsiran atas hasil analisis
(b) Saran (rekomendasi) menyajikan usulan kepada seseorang, sekelom-pok orang, atau pimpinan lembaga untuk melakukan suatu perbaikan atas kekurangan yang ditemukan dalam penelitian atau pembahasan.
c) Pelengkap kesimpulan (daftar pustaka, lampiran, indeks).
(1) Pendahuluan:
(a) Latar belakang menguraikan kesen-jangan antara kondisi ideal dengan fakta, alasan mengapa topik kajian perlu dibahas, studi pustaka sebagai landasan ideal dan kesenjangannya dengan kenyataan yang dihadapi,
(b) Masalah berupa pertanyaan yang timbul sebagai konsekuensi pemba-hasan pada latar belakang.
(c) Tujuan menjelaskan upaya yang hendak dicapai,
(d) Pembahasan masalah menjelaskan bagaimana menjawab masalah dan tujuan yang hendak dicapai atau ruang lingkup yang hendak dibahas, dan metode pembahasan yang digunakan.
(2) Bahasan utama:
(a) Deskripsi teori menggambarkan teori variabel pertama dan variabel kedua,
(b) Metode penelitian menjelaskan jenis metode yang digunakan (misalnya: deskriptif, kualitatif, analisis fungsi x terhadap y). Penjelasan metode pengumpulan data yang digunakan (misalnya: observasi, wawancara, pengujian, angket), cara menganalisis data, dll Bahasan selanjutnya:
(c) Deskripsi data yang sudah diolah,
(d) Analisis data dilakukan dengan metode penelitian di atas, dan
(e) Hasil analisis menyajikan temuan yang diperoleh melalui analisis data.
(3) Kesimpulan dan saran:
(a) Kesimpulan menyajikan penafsiran atas hasil analisis
(b) Saran (rekomendasi) menyajikan usulan kepada seseorang, sekelom-pok orang, atau pimpinan lembaga untuk melakukan suatu perbaikan atas kekurangan yang ditemukan dalam penelitian atau pembahasan.
c) Pelengkap kesimpulan (daftar pustaka, lampiran, indeks).
c.
Penyuntingan (Editing) : Penyuntingan naskah,
penyuntingan materi, dan penyuntingan bahasa.
d.
Penulisan naskah yang sudah sempurna, tanpa
kesalahan.
e.
Presentasi yaitu menyajikan hasil akhir
penulisan makalah atau skripsi.
5.
Sebutkan syarat-syarat topik yang baik
1.
Topik yang baik bagi penulisnya
a.
Topik yang baik bagi penulis, sesuai dengan:
bidang keahliannya, bidang studi yang didalami, pengalaman penulis, pengalaman
kerja, praktik di lapangan, penelitian, partisipasi dalam bidang ilmiah, bidang
kerja atau profesi, karakter penulis (baik, cerdas, inovatif da kreatif),
temuan yang pernah diteliti, kualifikasi pengalaman nasional, internasional)
kemam-puan memenuhi tuntutan masyarakat, kemam-puan memenuhi kebutuhan
pembacanya, dan temuan baru dalam bidang iptek yang diper-lukan pembaca.
b.
Topik
yang baik bagi pembaca, adalah topik yang dapat mengembangkan poptensi
pem-bacanya, yaitu untuk mencapai target informasi yang diharapkan, untuk
meningkatkan kecerdasan, meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi,
mengembangkan dan meningkatkan karier dan profesinya, upaya mempertajam dan
memperhalus daya nalar, sesuai dengan kebutuhan informasi iptek yang diperlukan
dll.
2.
Manarik untuk ditulis dan dibaca,
Topik yang menarik bagi penulis akan meningkatkan kegairahannya dalam mengem-bangkan penulisannya, dan bagi pembaca akan mengundang untuk membacanya.
Topik yang menarik bagi penulis akan meningkatkan kegairahannya dalam mengem-bangkan penulisannya, dan bagi pembaca akan mengundang untuk membacanya.
3.
Dikuasai dengan baik
Untuk menghasilkan karangan yang baik, penulis harus menguasai teori-teori (data sekunder), data di lapangan (data primer).
Untuk menghasilkan karangan yang baik, penulis harus menguasai teori-teori (data sekunder), data di lapangan (data primer).
4.
Terbatas
Topik harus terbatas. Pembatasan mancakup: konsep, variabel, data, lokasi (lembaga) pengum-pulan data, dan waktu pengumpulan data.
Topik harus terbatas. Pembatasan mancakup: konsep, variabel, data, lokasi (lembaga) pengum-pulan data, dan waktu pengumpulan data.
5.
Didukung data
Data merupakan bagian dari pembuktian. Oleh karena itu data harus relevan dengan pembatasan masalah. Selain itu data juga berfungsi untuk mendukung proses penalaran, terutama dalam menarik kesimpulan. Jenis data yang diperlukan yaitu data primer dan data sekunder.
Data merupakan bagian dari pembuktian. Oleh karena itu data harus relevan dengan pembatasan masalah. Selain itu data juga berfungsi untuk mendukung proses penalaran, terutama dalam menarik kesimpulan. Jenis data yang diperlukan yaitu data primer dan data sekunder.
6.
Jelaskan perbedaan topik dan judul karangan
Topik ialah pokok pembicaraan dalam
keseluruhan karangan yang akan dibahas. Setelah diperoleh topik yang sesuai,
topik tersebut dinyatakan dalam suatu judul yaitu nama atau title karangan.
Dalam karangan fiktif (roman, novel, cerita pendek), topik tidak sama dengan
judul, misalnya : judul buku The Da Vinci Code, topik yang dibahas “sejarah
Yesus dan Gereja yang selama 2000 tahun terkunci rapat”
7.
Jelaskan syarat-syarat kalimat tesis
1.
harus dinyatakan dengan kalimat lengkap.
2.
bersifat terbatas
3.
bagian-bagian tesis harus saling berhubungan
serta tidak boleh mengandung unsur-unsur yang tidak berkaitan.
8.
Lengkapilah kalimat tesis berikut ini
1)
Topik : Kreativitas baru produksi pangan dari
singkong.
Tujuan : Membuktikan bahwa bahan baku singkong dapat diolah
dalam berbagai jenis pangan yang dapat dijadikan komoditas ekspor.
Tesis : Kreatifitas baru produksi singkong menjadi berbagai jenis pangan dapat
dijadikan komoditas ekspor.
2)
Tesis : Efesiensi sumber daya ekonomi akan menghasilkan
produk sepatu Tangguh berdaya saing tinggi di pasar internasional.
Topik : pengaruh
Efisiensi sumber daya ekonomi pada ketangguhan produksi sepatu
Tujuan : Membuktikan pengaruh Efisiensi sumber
daya ekonomi terhadap daya saing produk sepatu untuk pemasaran internasional .
9.
Buatkan
Topik yang kreatif dan inovatif sesuai dengan bidang studi anda, rumuskan topik tersebut menjadi tujuan, dan
kalimat tesisnya.
Topik :
Peranan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam sebuah Organisasi
Tujuan : Membuktikan penerapan Sistem Informasi
Manajemen (SIM) meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasional organisasi
Tesis : Sistem Informasi Manajemen (SIM) berperan
penting dalam peningkatan efektifitas dan efisiensi operasional sebuah organisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar