Minggu, 02 Desember 2012

Pergaulan Remaja di Masa Kini

Kondisi pergaulan remaja saat ini semakin berkembang, dari yang baik sampai yang buruk,  dan banyak yang bilang bila pergaulan remaja saat ini sudah sangat jauh berubah dibanding pada masa-masa sepuluh tahun silam, dan remaja sekarang lebih mampu berekspresi pada emosi dan mengungkapkan perasaan tanpa sembunyi-sembunyi dan malu seperti dulu.

Salah satu potret pergaulan remaja kini bisa kita ambil contoh pada fenomena Alay. Kendati awalnya terasa lucu, fenomena alay belakangan cenderung mengkhawatirkan. 4L@Y, apa sih? Istilah yang satu ini bukan tiba-tiba saja muncul. Alay kependekan dari anak layangan. Tapi dalam perkembangannya, terutama di ranah internet–sebut saja jejaring sosial, ciri-ciri seseorang disebut alay sudah makin melebar bahkan dianggap sebagai suatu trendsetter. Namun pada intinya sih sama, alay ditujukan bagi mereka yang dianggap kampungan, norak, dan lebay. Tapi juga meluas pada cara berpakaian, sampai cara menulis yang ajaib seperti 4L@Y tadi.


Ini sebetulnya tidak terlepas dari proses pencarian jati diri semata. Dengan membebaskan perasaan dan isi hati, mereka juga mengharapkan kebebasan dan ketenangan jiwa. Bila dikekang, mereka nampak begitu sedih dan terkekang.Tapi bila pergaulan terlalu dibebaskan, juga sangat mengkuatirkan. Yang penting berkomunikasi dan terarah. Bilamana sang remaja masih mampu berkomunikasi dengan keluarga dan orang tua, maka bimbingan untuk pergaulan pun dapat tersampaikan. Informasi tentang apa yang sebaiknya mereka lakukan dengan teman-teman dan apa efek dari apa yang mereka lalukan dan perbuat juga perlu dikomunikasikan.

Dibawah ini ada beberapa faktor yang dapat mempegaruhi pergaulan remaja, yaitu :

1.    Keluarga/orang tua
Peran keluarga amatlah penting dalam memberikan pengarahan,  karena orag tua itu sangat besar pengaruhnya terhadap pergaulan anaknya. Jika orang tuanya mengajarkan yang baik-baik, misalnya tatakrama, pengetahuan agama, sopan santun, dll maka anak tersebut akan nenerapkan juga di lingkungan luarnya dan ia pun  mencari pergaulan yang hamper sama dengan lingkungan keluarganya. Sedangkan sebaliknya jika orang tua mengajarkan yang tidak baik kepada anaknya maka anaknya tersebut akan terpengaruh dan mengikuti orang tuanya yaitu berprilaku buruk karena ada pepatah bilang “ buah itu jatuh tidak jauh dari pohonya “, oleh karena itu jika orang tuanya baik anaknya pun akan baik dan begitu sebaiknya. Tetapi walaupun perhatian keluarga/ orang tua sangat penting, orang tua pun terlalu keras terhadap anaknya karena dengan begitu mungkin anak pun akan jenuh dengan perhatian orang tua yang berlebiha dan mungkin agak keras jadi sebaiknya keluarga / orang tua memberikan perhatian yang wajar-wajar saja tidak berlebihan tetapi juga tidak membebaskan pergaulan anak remajanya., (adanya umpan timbal balik , yaitu dimana jika orang tua memberikan kasih sayang maka anaknya pun akan memberikan kasih sayang kepada orang tuanya )

2.    Lingkungan
Lingkungan dalam pergaulan remaja ini pun tak kalah pentingya dengan keluarga, jika remaja tersebut tinggal dan bergaul di lingkungan yang buruk maka ia akan terbawa buruk juga misalnya remaja tersebut hidup di lingkungan yang kebanyakan orang –orangnya selalu berbuat yang tidak baik misalnya berjudi berpakaian seksima bisa jadi anaknya tersebut akan terpengaruh pergaulan yang seeperti itu akan tetapi sebaliknya jika anak tersebut tinggal dan bergaul di lingkungan yang baik maka anak tersebut secara tidak langsung akan mengikuti prilaku terbaik tersebut.

3.    Spiritual
Pendidikan spiritual seharusnya di tanamkan kepada para remaja sejak dini agar tercipta suatu remaja yang berahklak dan berbudi luhur baik, karena remaja yang berakhlak akan membuat moral remaja tersebut menjadi baik dan remaja tersebut mempunyai pegangan dalam hidupnya, karena suatu agama adalah pegangan bagi manusia di dunia ini. Jika seorang remaja tidak pernah menanamkan keagamaan dalam kehidupannya remaja tersebut akan terjerumus ke dalam pegaulan bebas karena ia tidak punya pegangan dalam hidupnya, keagamaan tersebut bisa di dapat dari keluarga, lingkungan, dan  kehidupa sehari-harinya.
Dari ke ketiga faktor diatas kita dapat melihat dampak-dampak sosialnya bagi remaja yaitu dimana jika seorang remaja berada di keluarga yang baik yaitu mengajarkan tentang tatakrama dalam bergaul, di lingkungan yang didalamnya rata-rata terdapat masyarakat yang baik yaitu masyarakat yang dapat memberikan contoh yang baik bagi remaja-remaja di sekitarnya,dan spiritual yang mendalam dapat membuat seorang remaja menjadi remaja yang berakhlak dan berbudi luhur. Akan tetapi sebaliknya jika seorang remaja tersebut berada di keluarga, lingkungan , dan spiritual yang tidak baik maka remaja tersebut bisa terjerumus ke dalam pergalan bebas dan seorang remaja tersebut tidak akan mempunyai pegangan dalam hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar