Kondisi pergaulan remaja saat ini semakin berkembang, dari
yang baik sampai yang buruk, dan banyak
yang bilang bila pergaulan remaja saat ini sudah sangat jauh berubah dibanding
pada masa-masa sepuluh tahun silam, dan remaja sekarang lebih mampu berekspresi
pada emosi dan mengungkapkan perasaan tanpa sembunyi-sembunyi dan malu seperti
dulu.
Salah satu potret pergaulan remaja kini bisa kita ambil
contoh pada fenomena Alay. Kendati awalnya terasa lucu, fenomena alay
belakangan cenderung mengkhawatirkan. 4L@Y, apa sih? Istilah yang satu ini
bukan tiba-tiba saja muncul. Alay kependekan dari anak layangan. Tapi dalam
perkembangannya, terutama di ranah internet–sebut saja jejaring sosial,
ciri-ciri seseorang disebut alay sudah makin melebar bahkan dianggap sebagai
suatu trendsetter. Namun pada intinya sih sama, alay ditujukan bagi mereka yang
dianggap kampungan, norak, dan lebay. Tapi juga meluas pada cara berpakaian,
sampai cara menulis yang ajaib seperti 4L@Y tadi.
Ini sebetulnya tidak terlepas dari proses pencarian jati
diri semata. Dengan membebaskan perasaan dan isi hati, mereka juga mengharapkan
kebebasan dan ketenangan jiwa. Bila dikekang, mereka nampak begitu sedih dan
terkekang.Tapi bila pergaulan terlalu dibebaskan, juga sangat mengkuatirkan.
Yang penting berkomunikasi dan terarah. Bilamana sang remaja masih mampu
berkomunikasi dengan keluarga dan orang tua, maka bimbingan untuk pergaulan pun
dapat tersampaikan. Informasi tentang apa yang sebaiknya mereka lakukan dengan
teman-teman dan apa efek dari apa yang mereka lalukan dan perbuat juga perlu
dikomunikasikan.
Dibawah ini ada beberapa faktor yang dapat mempegaruhi
pergaulan remaja, yaitu :
1.
Keluarga/orang
tua
Peran
keluarga amatlah penting dalam memberikan pengarahan, karena orag tua itu sangat besar pengaruhnya
terhadap pergaulan anaknya. Jika orang tuanya mengajarkan yang baik-baik,
misalnya tatakrama, pengetahuan agama, sopan santun, dll maka anak tersebut
akan nenerapkan juga di lingkungan luarnya dan ia pun mencari pergaulan yang hamper sama dengan
lingkungan keluarganya. Sedangkan sebaliknya jika orang tua mengajarkan yang
tidak baik kepada anaknya maka anaknya tersebut akan terpengaruh dan mengikuti
orang tuanya yaitu berprilaku buruk karena ada pepatah bilang “ buah itu jatuh
tidak jauh dari pohonya “, oleh karena itu jika orang tuanya baik anaknya pun
akan baik dan begitu sebaiknya. Tetapi walaupun perhatian keluarga/ orang tua
sangat penting, orang tua pun terlalu keras terhadap anaknya karena dengan
begitu mungkin anak pun akan jenuh dengan perhatian orang tua yang berlebiha
dan mungkin agak keras jadi sebaiknya keluarga / orang tua memberikan perhatian
yang wajar-wajar saja tidak berlebihan tetapi juga tidak membebaskan pergaulan
anak remajanya., (adanya umpan timbal balik , yaitu dimana jika orang tua
memberikan kasih sayang maka anaknya pun akan memberikan kasih sayang kepada
orang tuanya )
2.
Lingkungan
Lingkungan
dalam pergaulan remaja ini pun tak kalah pentingya dengan keluarga, jika remaja
tersebut tinggal dan bergaul di lingkungan yang buruk maka ia akan terbawa
buruk juga misalnya remaja tersebut hidup di lingkungan yang kebanyakan orang
–orangnya selalu berbuat yang tidak baik misalnya berjudi berpakaian seksima
bisa jadi anaknya tersebut akan terpengaruh pergaulan yang seeperti itu akan
tetapi sebaliknya jika anak tersebut tinggal dan bergaul di lingkungan yang
baik maka anak tersebut secara tidak langsung akan mengikuti prilaku terbaik
tersebut.
3.
Spiritual
Pendidikan spiritual seharusnya di tanamkan kepada para
remaja sejak dini agar tercipta suatu remaja yang berahklak dan berbudi luhur
baik, karena remaja yang berakhlak akan membuat moral remaja tersebut menjadi
baik dan remaja tersebut mempunyai pegangan dalam hidupnya, karena suatu agama
adalah pegangan bagi manusia di dunia ini. Jika seorang remaja tidak pernah
menanamkan keagamaan dalam kehidupannya remaja tersebut akan terjerumus ke
dalam pegaulan bebas karena ia tidak punya pegangan dalam hidupnya, keagamaan
tersebut bisa di dapat dari keluarga, lingkungan, dan kehidupa sehari-harinya.
Dari ke ketiga
faktor diatas kita dapat melihat dampak-dampak sosialnya bagi remaja yaitu
dimana jika seorang remaja berada di keluarga yang baik yaitu mengajarkan
tentang tatakrama dalam bergaul, di lingkungan yang didalamnya rata-rata
terdapat masyarakat yang baik yaitu masyarakat yang dapat memberikan contoh
yang baik bagi remaja-remaja di sekitarnya,dan spiritual yang mendalam dapat
membuat seorang remaja menjadi remaja yang berakhlak dan berbudi luhur. Akan
tetapi sebaliknya jika seorang remaja tersebut berada di keluarga, lingkungan ,
dan spiritual yang tidak baik maka remaja tersebut bisa terjerumus ke dalam
pergalan bebas dan seorang remaja tersebut tidak akan mempunyai pegangan dalam
hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar